Tempat Asik buat Ngecamp di pulau Bangka - Pantai Tanjung Berikat

Awal tahun 2018 gue awali dengan ngetrip ke sebuah provinsi di Sumatra yaitu Bangka Belitung, banyak yang belum mengetahui bahwa Bangka Belitung terbagi dua yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung, nah Bangka dengan 6 Kabupaten dan 1 Kota sedangkan Belitung hanya dua Kabupaten saja, jarak kedua pulau tersebut lumayan jauh bahkan harus menggunkan Pesawat atau Kapal selama 3 jam dengan biaya yang lumayan mahal. kali ini gue ngetrip ke pulau Bangka, mungkin yang banyak kalian ketahui hanyalah Belitung karena filem "Laskar Pelangi" yang adanya di pulau Belitung, bukan pulau Bangka. So gue sama temen sekantor gue yang bernama Syahrul  memutuskan untuk cuti dan berlibur ke Bangka "Ceritanya anti Mainstrem" soalnya lebih banyak orang yang liburanya ke Belitung aja.

       Beruntungnya gue mempunyai sahabat yang memang stay di bangka namanya Puspita (Maco) dan Fitri mereka adalah dua wanita hijab yang asik banget dan pastinya strong, kenapa gue bilang strong karena mereka berdua yang standby nemenin gue explor bangka dan surviver di alam banget hehehe. Liburan dadakan ini di mulai pada tanggal 1 Januari 2018 dan hampir aja gue ketinggalan pesawat karena gue telat cek-in, gue cek-in jam 18.45 sedangkan pesawat gue berangkat jam 19.25 beruntungnya masih Rezeki ahirnya kita bisa terbang dan tiba di bandara Depati Bangka Jam 21.00. Sesampainya di Bandara Puspita dan Fitri sudah menjemput menggunakan sepeda motor, kemudian kita menuju rumah Puspita dan menginap di kontrakan miliknya.
 Paginya sehabis Sarapan Tekwan dan Pempek yang enak banget kita langsung memulai untuk Explor Bangka, Saya dan Syahrul boncengan sedangkan Puspita dengan Fitri. sebelum menuju lokasi pertama yaitu Danau Koalin Puspita berkata kalau " menuju Danau Kaolin ini deket banget paling cuma sejam", Oke kita semangat ya cuma sejam , dan ternyata sejam itu dengan kecepatan rata rata 80km/ja jalan lengang dan panjang, "ini sih namanya lumayan kaga deket" gue sambil ngedumel sama Puspita dan Fitri. 
ini foto kita berempat Gue, Syahrul baju Orange, Puspita yang Gede dan kerudung coklat si Fitri

Danau Koalin - Bangka tengah


            Ga nyesel sih ke Danau ini soalnya Bagus banget cuy, airnya bener bener biru dan berkulau, yap selesai foto-foto, Kita di ajak dua cewe Strong itu ngecamp di daerah bangka tengah dan lagi-lagi mereka bilang deket karena masih di bangka tengah, ahirnya kita lanjut naik motor dan ketemu satu temen gue lagi namanya Ari dia bersama anak pramukanya sekitar 3 Orang yang gue panggil "Tong" soalnya masih SMA dan SMP kayanya, oke Lanjut ke menuju Desa Batu Briga tempat ngecamp kita nanti dengan kecepatan motor 80km/jam. 
           Perjalanan menuju Desa Batu Briga lumayan jauh cuy setengah perjalanan kita mampir dulu kesalah satu temen Mapalnya Puspita yang bernama Beta, Beta ini adalah anak Asli NTT yang menetap di bangka, jadi di bangka ini selain banyak orang Melayu,Cina banyak juga orang NTT tapi mereka bisa hidup berdampinga dan damai "Saik ga tuh". Dari Danau Koalin ke rumah Beta sekitar 1jam30, kemudian kita istrirahat di rumah Beta yang kebetulan sedang merayakan acara silahturami jadi banyak banget makanan di rumah Beta sehingga kita lupa waktu dan sekitar pukul 16.30 kita lanjut perjanan menuju Desa Batu Briga seperti biasa dengan kecepagtan 80km/jam dan jalanan yang lebih sepi dan pemandangan yang bagus, jelas aja yang kita tuju ini adalah pantai di ujung pulau bangka di bangka tengah ya wajar sih jauh banget "ujung banget cuy". Beruntungnya jalan-jalan di Bangka ini sudah aspal dan bagus jarang sekali ada lubang jadi kita berkendara bisa ngebut dan lancar, sekitar Magrib kita sampai Desa Briga dan memilih ngecamp di pantai tanjung Berikat, untuk sampai ke pantai Tanjung Berikat kita harus melewati pinggiran pantai dengan rumput yang tinggi kebetulan suasana sudah gelap,ya jadinya tiba di spot camp kita lekas mendirikan tenda.
Karna sampenya malem jadi bisa fotonya pagi yah, ini tenda kita cuy .....

Beruntunglah gue ngecamp sama 3 anak mapala dan 4 anak Pramuka yang emang udeh expertlah survive di alam, ya agak selow deh gue jadinya, kita mendirikan tenda tepat di pinggir pantai jadi kebayangkan dari malem sampai pagi suara ombak selalu terdengar di telinga, apalagi suara ombak di pagi hari itu Romantis cuy, pokoknya bagun tidur gue yang terdengar hanya suara ombak yang menerjang bebatuan di tepi pantai "Saik gak tuh". Mumpung di pantai gue gamau dong lewatin moment ketemu Sunrise , Alhamduliah gue belom telat gue langsung mencari spot untuk menyaksikan Sunrise. dan menemukan Sunrise yang tertutup ranting pohon.
Saik gak tuh Sunrisenya,....

Pemandangan pantai Tanjung Brikat di pagi hari
          Sebenernya pemandangan di pantai ini sangatlah bagus dengan bebatuan yang banyak di tepi pantai dan rumput ilalang di sekitar pantai membuat pantai ini menjadi beda dari yang lain, namun nampaknya pemerintah dan warga sekitar belum terlalu sadar dengan potensi alam di Desa ini, pantai ini sangatlah sepi benar benar sepi bahkan seperti tanpa penghuni yang ada hanya monyet-monyet di atas bukit batu.
Rumput di sekitar pantai
            Desa Batu Beriga ini mempunyai banyak potensi pantai yang tidak hanya pantai Batu Brikat tetapi pantai lain di kawasan Desa Briga ini juga indah, tidak hanya pantai, Kawasan Desa Batu Briga ini memiliki wisata sejarah, di dekat pantai Tanjung Berikat terdapat sebuah Makam Kramat dan Lubang Buaya pembungan mayat, di samping lubang buaya tersebut juga ada menara setinggi 30meter yang dapat melihat pemandangan pantai dari atas, So harapan gue sih semoga masyarakat lebih bisa memanfaatkan dengan baik pantai-pantai di sekitar Desa Batu Beriga ini, agar lebih bagus dan tidak ada sampah sehingga Wisatawan tidak hanya berkunjung ke pulau Belitung saja, tetapi pulau Bangka juga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RINJANI ( perjalanan patah hati )

Istano Basa Pagaruyung membuat ambo seperti kemabali di Zaman Kerajaraan Minangkabau

Asiknya Sailing ke Labuan Bajo melalui Pelabuan Lombok