RINJANI ( perjalanan patah hati )

      Setelah sekian lama tidak menulis ahirnya saya coba kembali untuk menulis. sekedar meninggalakan bekas catatan penuh kesan, catatan yang ahirnya kembali menjadi sebuah pelajaran, walau sebenarnya saya sadar sudah berkurangnya minat membaca sebuah blog seseorang, apalagi sudah ada sosial media visual yang lebih menarik untuk di nikmati, Tapi gak masalah saya hanya ingin mengenang perjalanan hebat saya lewat blog usang ini , blog yang telah 3 tahun lamanya saya tinggalkan blog yang sudah tidak pernah saya hiraukan tapi saat ini saya rindukan.

              Rabu 24 Agustus 2022 saya putuskan untuk memenuhi wishlist saya, yang selalu saya idamkan sebelum saya melepas masa lajang saya, yaitu gunung Rinjani. entah apa yang ada di pikiran saya perjalanan ini saya rencanakan kurang dari 1 bulan, kemudian saya atur semuanya sendiri dan tentunya saya cari jasa trip yang saya temui dari instagram, pastinya disini saya akan bertemu dengan strangers dari berbagai macam latar belakang dan alasan mengapa mereka datang kesini. 

         Kembali lagi di sebuah perjalanan patah hati, saya memberi judulnya agar terlihat menarik dan memang kalau bukan karna patah hati buat apa jauh jauh mencari inspirasi. kali ini saya masih menulis seorang diri dan saya berharap suatu saat saya bisa menulis bukan hanya ditemani oleh secangkir kopi melainkan seorang wanita yang saya bisa panggil istri, yang bukan hanya mengkoreksi tulisan saya yang berantakan melaikan memeberikan ketenangan saat hati tak karuan.

 Merekalah jodoh saya dalam perjalanan ini, kami berenam join dengan evil trip yang di ketuai oleh Mas Aweng , yang paling ujung berbaju hitam ada rizky saya kenal sebelum sampai di rinjani jadi kita sering koordinasi terkait dengan perjalanan ini kebetulan mas rizky tinggal di tanggerang jadi kami masih satu arah, kemudian sebelahnya saya wanita berkerudung adalah mba yana dari surabaya, ia adalah nyawa di team ini karna mba yana ini paling humble, lucu, ceplas ceplos khas surabaya dan ia seorang diri kesini. kemudian sebelahnya ada mba hasya dan zain dari jakarta mereka adalah pasangan yang sweet dalam pendakian ini, mas zain yang ternyata baru pertama kali naik gunung, walaupun begitu mas zain cukup teruji dalam menjaga mba hasya yang lebih pro, kemudian yang ujung adalah bontot dalam pendakian ini, namanya tangkas si anak sultan dari semarang, anaknya seru, dengan alat alatnya yang ultralight dan fisiknya yang masih di bilang oke banget, manjadi partner trip yang asik dalam pendakian ini, dan terahir mas aweng serta porter yang baik banget, saya cukup puas dalam pendakian ini melalui evil trip, pokonya recomend. Sebelum kami brangkat, kami di kumpulkan terlebih dulu untuk menginap semalam di basecamp desa sembalun, disana kami langsung merasa bonding karna menurut saya bonding itu perlu sebelum kita benar2 berjuang dalam sebuah pendakian dan Alhamdillilah kami langsung bonding dalam semalam.

       Perjalanan kita mulai dari sembalun, tuh nak lihat papahmu dulu gagah banget, itu waktu papah umur 28 tahun nak keren kan hehe, gambaran saat saya kasih tau kalo perjalanan hebat Rinjai kita mulai dari sembalum yang indah banget. Perjanan kurang lebih sekitar 7 jam dari sembalum menuju pelawangan, dan perjalanan dari pos sembalum di mulai jam 8.30, di sembalun kita akan bertemu banyak sapi liar dan savana yang indah sepajang jalan, 
disini kita akan merasa asing, karna lebih banyak Bule ketimbang pendaki lokal seperti saya, mungkin 70% yang tracking adalah turis dan 30%nya adalah orang indonesia jadi kita seperti asing di tanah sendiri, tapi gapapa memang rinjani adalah gunung yang banyak di minati turis mancanegara. 

Ahirnya sampai juga di pos 2 tepat pada jam 10.40, sebenarnya untuk mempersikat waktu bisa saja kita naik ojek dari pintu masuk sampai pertengahan namun saya ingin menikmati perjalanan walaupun agak pelan, tak lama kita pun langsung jalan menuju pos 3, dan tiba pos 3 pada jam 12.42 berarti 2 jam pas kita sampai di pos 3, disini kita berhenti cukup lama sambil menikmati buah yang di bawa segar yang di bawa oleh porter, sebab setelah ini perjalanan cukup membuat kita extra karena harus melewati bukit penyesalan yang akan membuat kita nyesel hehe, jadi kita lihat aja bagimana bukit penyesalan membuat saya menyesal telah kesini.

       


      Ahirnya sampai juga di Pelawanngan, benar saja medan melewati bukit penyesalan itu cukup berat terbukti banyak bule yang ngos-ngosan saat melewati medan yang cukup berat itu dan kami tiba di pelawangan pada pukul 16.30, yah cukup lama tapi lega juga karna kita sudah sampai di lokasi camp untuk kita beristirahat dan lanjut summit dini hari. Foto di samping adalah foto saya yang berdiri di depan puncak yang telihat dekat, namun kita liat besok bagaimana kita bisa sampai puncak, untungnya sejak kami di basecamp mas aweng selalu menanamkan mainset kekuatan mental kepada kita, agar ketika kita mulai lelah kita selalu ingat tentang satu yel yel yang kita buat yaitu "YANG PENTING MENTAL". saya merasa sudah tidak canggung lagi dengan team baru saya kali ini, setiap perjalanan kita saling menunggu dan menguatkan terutama saat kita sedang beristirahat di jalur, hal yang membuat kami juga makin menjadi bonding. Satu hal lagi yang membuat kami bonding adalah moment makan bersama, ini adalah pengalaman pertama saya dan teman teman join sebuah trip, ternyata cukup enak karena tenda, makan dan snack telah di siapkan oleh team sehingga sesampainya kami di pelawangan kami segera di siapkan soup ayam serta minuman hangat karena suhu disini lumayan dingin dan berangin tapi ya indah banget sih berdiri di atas awan gini.

      Jam 00.30 kita di bangunkan untuk persiapan summit menuju puncak Dewi Anjani, yang merupkan puncak tetinggi ke 3 di indonesia dan menjadi salah satu tujuan kami semua disini, belajar dari summit attack semeru yang katanya hampir mirip membuat saya mempersipkan banyak hal dalam tracking kali ini, sepertinya telihat dekat namun ternyata menuju puncak Dewi Anjani ini cukup jauh dan track pasir berbatu yang cukup membuat kita lemes, di tambah lagi rasa dingin, angin yang kecang dan rasa ngantuk yang membuat kami merasa ingin menyerah, tetapi berkat kekuatan mental yang telah kami siapkan, ahirnya kami sampai juga di puncak Dewi Anjani walau penuh drama, "ah lelahnya".
yeee puncak Dewi Anjani- Rinjani
 
            Alhamdulilah kita sampe di puncak dewi anjani yang sungguh indah, lumayan membuat kami terharu bisa sampe sini, ternyata begitu lelah dan penuh dramanya untuk sampai sini, puncak yang menjadi tujuan banyak orang dan puncak yang membuat kami belajar tentang sebuah perjuangan, the power of mental adalah salah satu faktor yang membuta kami bisa sampai sini, tidak ada orang yang biasa saja di sepanjak track hampir semuanya menghela nafas panjang dan kelelahan. Hal yang membuat kami bangga dan mas aweng bangga adalah solitnya team kami dalam perjalanan ini, ternyata kita bisa menahan ego untuk saling menunggu agar bisa sampai puncak bersamaan, karena ada salah satu teman kami yang ternyata sepatunya rusak sehingga harus pelan pelan dalam melangkah yang ahirnya kita sampai tepat pukul 8.00 pagi, huh perjalanan yang begitu panjang, jauh dan melelahkan.
 
         Saatnya turun, karena puncak itu hanya sementara, setelah kita melepas lelah di puncak, sambil berfoto sebanyak banyaknya karena hal ini memang harus di abadikan sebagai pengalaman yang sangat membanggakan, kita cukup senang dan bangga sampai disini, terlebih saat kami sampai puncak kami bersama-sama dengan rombngan bapack bapack mewa yang membawa bendera merah putih yang panjang sekali, disini kami sambil berdiri menyanyikan lagu indonesia raya, behhh rasa mahal banget rasanya bisa mengibarkan bendera panjang di puncak rinjani, ya kebetulan masih suasa hari kemerdekaan indonesia.

       Ternyata perjalanan turun itu cukup jauh guys buat sampe pelawangan sekitar jam 11 kita sampe pelawangan, selama perjalanan turun tidak kalah seru dan lucu, apalagi saya di tugaskan mendampingi ibu ibu yaitu mba yana yang merupakan janda baru incaran para bapack bapack menwa, mungkin karena saya paling tua jadi saya di amati mas aweng buat jaga mba mba yang gak bisa diem itu hehe, tapi perjalanan dengan mba yana sangat heve fun, kayanya mba yana adalah sosok yang di kenal banyak orang dalam trip ini, hampir semuanya di sapa mba yana dari ujung ke ujung tenda semua kenal mba yana, artis pelawangan, saya sebagai orang betawi yang suka ngebanyol cukup sering saut sautan sama mba yana yang emang lucu banget ini.
 
       Setelah tujuan puncak Dewi Anjani selesai, saatnya menuju tujuan selanjutnya yaitu Danau Segara Anak, karena trip kami yang singkat yaitu 3 hari 2 malam, sesampainya di pelawangan kami makan dan bergegas untuk camp di danau Segara anak yang posisinya sekitar 4-5 Jam dari Pelawangan. Selesai makan dan packing kami segera brangkat dari pelawangan pukul 13.00, melewati jalan yang cukup curam dan indah menuju Segara Anak. Lagi lagi Rinjani emang indah banget sejauh mata memandang keindahan Rinjani emang bikin terpukau, gak kebayang gimana indahnya jalur Torean yang kata orang indah banget, track ke Segara anak aja segini indahnya apalagi Torean, namun kita berjalan cukup santai dari terang hingga ahirnya gelap kami sampai di Danau Segara anak, dan sampailah kita pukul 18.30. cukup lama namun gak apa apa yang penting kita sampai dan tenda udah siap berdiri hehe, makanan pun sudah siap. 

Sagara anak 

   Danau Segara anak ini masih berada di ketinggian 2000 mdpl, yang memiliki arti "Anak Laut". besarnya danau ini yang di kelilingi tebing yang indah sekali membuat jiwa semakin syahdu, sepertinya saya semakin jatuh cinta dengan danau, setelah melihat langsung megahnya Ranukubolo dan Sagara Anak membuat saya menyadari jika ternyata danau adalah tempat yang membuat jiwa saya tenang dan hidup, oh iya tidak jauh dari Sagara Anak, ada mata air panas tempat biasa para pendaki mandi dan terapi setelah trcaking yang berat, katanya berendam di air panas itu membuat otot terasa relax, ahirnya kami putuskan pagi pagi sekali untuk berendam di air panas itu sebelum tempat itu ramai karena banyak juga yang camping di Danau hari ini, dan kami pun di kejar waktu jadi ya harus memanagement waktu dengan baik jangan sampai buang buang waktu.

Inilah indahnya mata air panas Segara anak, berendam di air panas setelah tracking lumayan membuat badan relax guys.


           Setelah puas menikmati Segara Anak yang indah kami bergegas pulang melwati jalur Torean yang indah banget, walaupun sebenarnya masih pengen menikmati Segara Anak tapi kita harus segera pulang, karena jalur torean yang indah sudah menanti hehe. Saya lupa tepatnya jam berapa kami turun yang jelas perjalanan cukup panjang, dan sepajang perjalanan Torean memang tidak di sangka begitu curamnya, Track berbatu, licin, jurang, air semunya lengkap ada disini, saya kira perjalanan selesai sampai puncak, ternyata perjalanan pulang melawati jalur Torean juga ajib banget, tapi sepanjang perjalanan emang indah banget, apalagi moment bersantai di dekat mata air belerang di kelilingi lembah behhh rasanya seperti di dunia Jurasic park, keren banget pokoknya. walaupun kami ingin cepat cepat sampe rumah karena fisik udah capek banget rasanya. 



Torean.


        Inilah indahnya jalur Torean, gak nyangka saya bisa juga sampai sini, benar benar bersyukur bisa sampai sini walaupun dalam hati kapan ya melihat air terjun yang viral itu hehe, kerena gak sampe sampe guys, jalan juga sudah berabut, ahirnya sekitar pukul 16.00 kami sampai di air terjun yang tertinggi itu.  Sayangnya kondisi sudah berkabut jadi hasil fotonya kurang bagus tapi bagi saya tetep keren kok secara langsung, dan katanya perjalanan belum usai masih panjang baru stengah perjalanan hahaha "capek" keluhku dalam hati.

        Setelah jalur savana, dan lembah kita masih harus melewati jalur hutan tropis, kemudian gelap pun datang di saat kami sudah di jalur hutan. Mas Aweng berpesan kepada saya untuk selalu nempel ke Mba yana yang ternyata datang bulan hari itu, saya juga harus terus mengajak Mba Yana ngobrol biar dia ga bengong, karena kawasan itu lumayan angker menurut Mas Aweng, ahirnya saya terus ngobrol dan bercanda sama Mba Yana, frekuensi jalan kita juga lebih cepet karena di kejar malem, rasanya udah lelah banget gak sampe sampe, saya pun sering jatuh karena sepatu saya ternyata tidak cukup sefety untuk tracking rinjani ini, lumyan membuat kaki saya sakit. Suasana makin gelap dan mencekam, waktu pun sudah cukup malam, kata Mas Aweng kalo ketemu kebun jangung tandanya udah deket dan kebung jagung gak sampe sampe. Ahirnya kami sampai di jam 9 malam atau setengah 10 malam, cukup malam dan lelah, saya melihat hasya menangis di peluk zain, beh terharu juga saya sampai sini, sepertinya sampai kebun jangung lebih mengharukan dari pada puncak, apalagi kondisi kaki kita semua sudah sakit apalagi hasya yang sudah cidera, tapi Alhamdulilah kami selamat dan sehat sampai sini. karena sudah sangat lelah kami putuskan untuk naik ojek dari kebun jangung menuju Basecamp penginapan.

Terima kasih teman teman terutama Mas Aweng dan evil trip yang gada di foto ini, saya senang bertemu dengan orang orang baru dengan segala kepenatan di kepalanya yang membuat mereka kesini dan ahirnya kita bertemu di Rinjani. pengalaman berharga buat yang membuat saya lebih mengenal diri sendiri. dan sedikit melupakan sakit hati yang menjadi alasan mengapa saya samapi sini.



 








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekopi Sejiwa Part 2 "Mahameru"

Menelusuri Pesisir Jakarta - Muara angke