Sekopi Sejiwa (Part 1)

Memang benar kopi adalah pembuka insipirasi, kopi juga mengajarkan kepahitan yang bisa di nikmati, kopi adalah pemecah tawa saat kumpul bersama sahabat, dan kopi mengajarkan saya tentang pentingnya sebuah proses untuk hasil yang memuaskan. Saya sangat menyukai kopi nusantara hingga saya rela mempelajari kopi dan menyeduh kopi menggunakan alat. Bahkan jujur saja saya pernah menjadi seorang Barista di sebuah Coffeeshop dan keluar dari kantor demi rasa penasaran saya terhadap kopi, dari menyeduh kopi saya menemukan banyak pembelajaran tentang kesabaran, ketenangan dan ketulusan ketika kita menyuguhkan secangkir kopi kepada orang lain, dari kopilah saya menemukan banyak orang-orang yang memang pencinta kopi juga, dan dari banyaknya pertemuan merekalah salah satu yang terbaik.
Dari paling ujung Ocid, Oki (pakai Baju putih), Egy bawahnya, Bang Ade dan saya yang di sebelahnya

Namanya Carakumbala mereka sudah berteman sejak lama, mereka juga penikmat alam dan tentunya mereka juga pencinta musik-musik yang beraliran indie folk seperti saya.
awal pertemuan kita di mulai dari Oki yang mengajak saya untuk join ke Semeru, disitu saya sangat excited karna saya memang belum pernah kesemeru, ahirnya saya di pertemukan oleh Egy dan Ocid merakalah personil Carakumbala, setiap pertemuan kita selalu di sebuah kedai kopi di daerah Pasar Lama Tanggerang karena kita semua memang para penikmat kopi dan kebetulan Egy pun sama seperti saya suka menyeduh kopi sendiri.  Saking seringnya kita ngopi bareng ahirnya munculah sebuah ide untuk menggalang dana lewat kopi "SEGALAS KOPI UNTUK LOMBOK". saya lupa darimana Steatment itu berasal hingga kita serius dan hati kita tergerak untuk membantu korban bencana Gempa di Lombok.

Kopi Gunung dan tulisan tiposgrafi by Bang Ade



Misi di Mulai

Cibubur 7 - 8 September 2018, di Jambore pemuda Daerah DKI Jakarta ( JPD Jakarta) . Menjadi tempat kita membuka sebuah stand "Kalau yang bingung apa sih JPD itu bisa Googling aja yak", dengan persiapan kurang lebih 2 minggu kita mulai misi "SEGELAS KOPI UNTUK LOMBOK" bisa di bilang pesiapan kita itu seada-adanya, saya yang sudah lama tidak menyeduh kopi untuk di jual sehingga kaku, Egy seoarang yang otodidak dalam membuat kopi, Oki yang jago dalam hal dokumentasi, Ocid sebagai suport terbaik dan tambahan Bang Ade yang jago dalam hal Tipografi menjadi pelengkap kami.
Semua alat manual sudah siap namun kita bingung bagaimana kita bisa mendapatkan kopi yang murah karena jujur saya budget kita tidak terlalu banyak, beruntunglah saya punya kawan yang memang penjual kopi namanya Fajar., dia menjual KOPI GUNUNG, kenapa dinamakan KOPI GUNUNG karena semua kopi yang di kemas merupkan kopi yang berasal dari atas gunug gunung di Indonesia. Fajar dengan senang hati mau mendonasikan Kopi-kopinya untuk penggalangan dana ini. ya memang jiwa jiwa penikmat kopi dan pencinta alam pasti sangat memiliki rasa simpati terlebih untuk kemanusiaan sehingga dengan senang hati Fajar bersedia. karena tidak semua orang pencinta kopi ahirnya kita juga membuat menu Minuman kopi yang kita tambah Freshmilk dan kental manis, agar tidak hanya seoarang pencinta kopi yang mau berdonasi disini.
Stand SEGELAS KOPI UNTUK LOMBOK

Lengkap sudah "SEGELAS KOPI UNTUK LOMBOK"   siap di mulai. kita mulai berjualan di jumat sore hingga sabtu malam dan alhamdulilah sekali banyak tanggapan positif dan banyak yang mau berdonasi disini hingga Egy pun kelelahan, jelas saja karena Egylah barista utama saya hanya sisten saja, Egy lebih terbiasa dalam membuat Kopi susu racikan kami dengan alat manual, sedangkan saya lebih suka membuat V60 atau kalau dulu sih saya menggunakan mesin kopi. karena Kopi ini untuk penggalangan dana dan hasil penjulan 100% untuk lombok kita meberi harga untuk Kopi hitam/V60 itu Rp. 10.000 dan Kopi dengan tambahan susu Rp 15.000 "murah banget kan cuy" balik lagi karena untuk donasi jadi kita tidak membatasi kalau ada yang mau membayar lebih. Benar saja tidak banyak orang yang menyukai kopi hitam 70% pembeli adalah kopi dengan susu  bahkan ada banyak yang meminta lebih banyak susunya. "ya tapi gapapa yang penting mau berbagi lewat kopi biarpun sedikit hehe". 
 Misi pun selesai  selama 1 hari 2 malam kita mengerahkan tenaga untuk bejualan kopi, banyak sekali kerisuhan yang ada apalagi ketika banyak pesanan, maklum saja kita ini perdana, konsentrasi saya pun terpecah belah pada saat itu, karena saya juga harus mengurus sebuah pementasan, sehingga saya merasa kurang maximal dalam melayani. Dana yang kita kumpulkan Alhamdulilah lumayan banyak, entah mengapa kami merasa lega dan puas melihat hasil kami, cukup bisa di terima dan bisa di minum saja kopi yang Kita buat kami sangat senang, ya memang konsistensi rasanya masih belum Sama tapi kata bunda dorce mah "kesempurnaan hanya milik Allah" kami  juga berharap dari segelas kopi bisa menghasilkan banyak keberkahan, di satu sisi kita membantu para petani kopi indonesia kita juga membantu korban bencana di Lombok, dimana Lombok itu menyimpan banyak kenangan indah untuk saya bahkan banyak teman teman saya di Sana, Egy ternyata dia pernah tinggal selama setahun di Lombok, mungkin inilah Salah Satu alasan kami mengapa kami ingin sekali membantu Bencana Lombok walau tidak bisa banyak.

Dari misi ini saya menyimpulkan bahwa kopi dapat menyatukan jiwa jiwa yang sejiwa, segalas kopi bersama, Tawa lepas akan candaan, nyanyian lagu lagu nostalgia dan alam bebas merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan, kamilah jiwa jiwa tersebut jiwa muda yang bahagia dengan segala rencana, bahkan jatuhpun kami tak pernah rasa. Saya beruntung mengenal mereka yang sejiwa dan sebuah hal positif yang lahir dari kopi telah terlaksana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RINJANI ( perjalanan patah hati )

Sekopi Sejiwa Part 2 "Mahameru"

Menelusuri Pesisir Jakarta - Muara angke